Perbedaan Pokok Mahayana dan Theravada
Saya ingin menanyakan beberapa hal tentang Agama Buddha. Apakah ada perbedaan antara Mahayana dan Theravada? Mengapa di Saddharmapundarika Sutra disebutkan bahwa tujuan akhir makhluk hidup bukan menjadi seorang Arahat melainkan menjadi seorang Buddha?
Alexander, Melbourne
Jawaban dari Y.M. Bhikkhu Uttamo:
Namo Buddhaya,
Perbedaan pokok Mahayana dan Theravada adalah titik tekan pengajarannya. Apabila pencapaian kesucian Siddhartha Gautama di bawah pohon Bodhi di bulan Waisak dijadikan titik netral atau nol, maka aliran Mahayana lebih menekanan penjelasan pada masa sebelum pencapaian kesucian. Oleh karena itu, konsep boddhisattva sangatlah dominan dalam Mahayana. Sedangakan Theravada lebih menekankan penjelasannya setelah pencapaian kesucian sampai dengan wafatnya Sang Buddha.
Dengan demikian, banyak keterangan yang berhubungan dengan pencapaian kesucian Arahat. Perlu diketahui bahwa seorang arahat juga seorang Buddha. Dalam konsep Agama Buddha, ada tiga jenis Buddha. Pertama disebut Sammasabuddha yaitu seseorang yang mencapai kebuddhaannya karena usahanya sendiri dan mampu mengajarkan kepada orang lain sehingga mencapai kesucian. Kedua adalah Savaka Buddha yaitu seseorang yang mencapai kesucian karena belajar Dhamma dari seorang Sammasambbuddha. Ketiga adalah Pacceka Buddha yaitu seseorang yang mencapai kesucian namun tidak bisa mengajarkan Dhamma kepada orang lain. Dalam buku Saddharmapundarika Sutra yang merupakan salah satu kitab suci di kalangan Mahayana, disebutkan bahwa tujuan akhir kehidupan menjadi Buddha, yang dimaksudkan di sini adalah Sammasambuddha yang juga Arahat.
Semoga semua mahluk berbahagia.