Home » Tanya Dhamma

Keinginan, Penderitaan, dan Kebodohan

1 October 2005 No Comment
Apa maksud dari “keinginan itu awal dari penderitaan” tapi “tidak ada keinginan adalah bodoh”? Lalu, bagaimana kita menjalani kehidupan ini?

Jeffry, Jakarta

Jawaban dari Selamat Rodjali:

Namo Buddhaya,
Istilah “keinginan” merupakan salah kaprah terjemahan dari tanha. Sebenarnya tanha adalah hasrat rendah yang dilekati oleh lobha (terikatnya batin terhadap objek). Tanha inilah sebab dukkha.

Keinginan mencapai kesucian seperti Bodhisatta merupakan dhammachanda, bukan tanha. Namun Bahasa Indonesia memang miskin istilah, sehingga dhammachanda sering diterjemahkan keinginan. Kami harap Saudara menjadi jelas atas perbedaan istilah tersebut.

Kita harus mengerti dan memahami hakekat kehidupan itu, yaitu dicengkeram oleh perubahan (anicca), ketidakpuasan (dukkha), dan tak dapat dimiliki (anatta). Bila kita memahaminya, maka bila ketiga fenomena di atas menimpa kepada kehidupan kita, maka kita tidak akan stres. Sebaliknya batin akan seimbang. Pemahaman ini akan jauh lebih ampuh daripada janji-janji surgawi.

Semoga bermanfaat. Semoga semua mahluk berbahagia.

Comments are closed.