Upasampada Pertama di Jawa Timur
Bisa jadi 6 April 1998 merupakan tanggal bersejarah bagi umat Buddha Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Timur. Hari itu, untuk pertama kalinya Upasampada Bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia diadakan di daerah tersebut. Sebelumnya untuk acara serupa lebih sering diadakan di Jakarta atau berangkat ke Thailand.
Dengan telah berdirinya sebuah Uposathagara di daerah itu pada November 1997 silam, tepatnya di lingkungan Padepokan Dhammadipa Arama, Ngandat, Batu, memungkinkan upacara pentahbisan Bhikkhu dapat dilaksanakan. (baca Pengukuhan Uposathagara -red).
Upacara dimulai pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 15 orang Bhikkhu Sangha Theravada Indonesia. Di antaranya Sukhemo Mahathera, Sri Pannavaro Mahathera, Sri Subalaratano Thera , Jotidhammo Thera, Uttamo Thera, Khantidharo Thera, dan Bhikkhu Tithaketuko. Bertindak sebagai Upajanna (pentahbis) adalah Sukhemo Mahathera. Sedangkan Jotidhammo Thera dan Khantidaro Thera sebagai acariya (guru). Saat itu Samanera yang ditahbiskan menjadi Bhikkhu berjumlah dua orang. Masing-masing setelah diupasampada bernama Bhikkhu Cattamano dan Bhikkhu Dhiranando. Sebagai informasi, nama yang disandang sama dengan ketika masih menjadi Samanera.
Di antara sedikit umat yang hadir, tampak Pembimas Buddha Jawa Timur, Bapak Heru Budi Setiawan. Agak disayangkan memang, upacara yang demikian sakral hanya dihadiri oleh segelintir umat saja. Kemungkinan besar karena tidak adanya publikasi mengenai acara itu sehingga banyak umat Buddha yang tidak mengetahuinya. Memang disengaja atau tidak, entahlah. Yang penting, untuk kedua Bhikkhu baru selamat menunaikan tugas nan mulia. Sadhu… Sadhu… Sadhu.