Sanghanayaka Raih Gelar Kehormatan Raja Thailand
Satu lagi gelar berhasil diraih oleh Y.M Sri Paññavaro Mahathera, Sanghanayaka Sangha Theravada Indonesia. Kali ini berasal dari Kerajaan Thailand. Pada 5 Desember 1998, pukul 16.30 waktu Bangkok (sama dengan WIB), Bhante Pañña -begitu biasa ia disapa- menerima gelar CHAU KHUN PHRA PAÑÑYÃVARÃBHON yang langsung diserahkan oleh Raja Thailand, YM Bhumibol Adulyadej di Grand Palace, Bangkok.
Saat menerima gelar kehormatan tersebut, Bhante Pañña didampingi oleh 6 orang Bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia (STI). Keenam orang Bhikkhu itu adalah Y.M Sukhemo Mahathera, Y.M Uttamo Thera, Y.M Khantidharo Thera, Y.M Bhikkhu Atimedho, Y.M Bhikkhu Subhapañño, dan Y.M Bhikkhu Suddhimano. Sejumlah Umat Buddha dari Indonesia juga turut menyertai dan menyaksikan penganugrahan gelar itu.
Gelar yang cukup panjang itu diberikan sebagai penghargaan terhadap pengabdian Dhamma Bhante Pañña selama ini. “Mereka memberikan penghargaan tersebut berdasarkan jasa-jasa yang telah dilakukan Bhante Pañña di Indonesia selama ini,” kata Y.M Jotidhammo Thera, M. Hum, Sekretaris Jendral STI ketika diwawancarai BuddhistOnline.com via telepon.
Dan perlu diketahui pula, gelar yang dianugrahkan kepada Sanghanayaka itu bukan gelar yang biasa-biasa saja. Tidak sembarangan orang bisa mendapatkannya. “Meskipun masih ada gelar yang lebih tinggi, tetapi kedudukan gelar yang diperoleh Bhante Pañña tersebut tergolong cukup tinggi,” jelas Bhante Jotidhammo yang tidak bisa ikut mendampingi Sanghanayaka saat itu karena sesuatu urusan.
Bagi Bhante Pañña sendiri, gelar tersebut semakin melengkapi daftar penghargaan yang pernah diterima sebelumnya. Jika diurut, gelar dari Raja Thailand itu merupakan penghargaan yang ke tujuh. Tetapi kalau disusun berdasarkan negara, merupakan penghargaan pertama yang berasal dari negara yang barusan usai menggelar Asian Games XIII. Lainnya berasal dari Srilanka. Selengkapnya, gelar-gelar yang sudah diterima adalah Dhammakitti Siri Saddhammacariya (1988), Sasanavamsalankara (1990), Sasanasobhana Pavacana Visarada (1990), Saddhammakitti Siri Ñanasamvara (1994), Siri Sugatasasanalankara Gana Pamokkhacariya (1994), dan Silasarupa Sobhita Vissa Kittidhara (1995).
Sebagai Umat Buddha kita ikut berbahagia dan mengucapkan selamat kepada Sanghanayaka. Semoga penganugrahan gelar kehormatan itu dapat meningkatkan semangat Sanghanayaka dan Umat Buddha dalam melestarikan dan menjaga keutuhan Buddha Dhamma di Indonesia. Semoga gelarnya juga semakin bertambah seiring dengan perjalanan waktu.