Home » Berita

Menghadapi PHK dengan Meditasi

29 March 1999 No Comment

Semakin hari semakin banyak saja orang terserang stres. Entah karena terkena PHK atau akibat nilai Rupiah yang naik turun terhadap Dolar. Konon, salah satu cara yang ampuh untuk menghilangkannya adalah meditasi. Dan hebatnya, meski selama ini meditasi identik dengan Agama Buddha, untuk melakukannya tidak perlu harus masuk Agama Buddha.

Meditasi dalam Agama Buddha dibedakan menjadi dua jenis, Samatha dan Vipassana. Secara sekilas, perbedaan keduanya terletak pada masalah objek. Pada Samatha, pikiran dikonsentrasikan pada sebuah objek tertentu dengan tidak membiarkan pikiran berkelana kepada hal-hal lain.

Lain lagi dengan Vipassana. Dengan latihan meditasi Vipassana tidak perlu memilih objek khusus untuk mengkonsentrasikan pikiran. Latihan dilakukan dengan melakukan pengamatan agar memahami segala sesuatu sebagaimana adanya. Yang dimaksud dengan segala sesuatu sebagaimana adanya adalah bahwa segala pengalaman-pengalaman indra tidak kekal. Segala hal yang kita lihat, dengar, cium, sentuh, serta semua kondisi batin selalu berubah, muncul, dan lenyap.

Mungkin karena objeknya yang begitu luas sehingga untuk melakukan meditasi jenis ini sangat dianjurkan untuk didampingi oleh seorang guru meditasi yang berpengalaman. Tujuannya, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Berangkat dari kebutuhan perlunya guru pendamping dalam melakukan meditasi Vipassana menyebabkan muncul sejumlah guru-guru meditasi jenis tersebut dengan metode masing-masing. Meski berbeda-beda tetapi acuannya tetap berdasarkan teknik yang diajarkan oleh Sang Buddha Gotama.

Sumber bacaan:
*Ven. Ajahn Sumedho, Kesadaran: Jalan Menuju Keabadian, Mutiara Dhamma, Oktober 1994.
*Pandit J. Kaharudin, BHAVANA
*Wlliam Hart, Seni Hidup, The Art of Living, Wisma Sambodhi Klaten.

Comments are closed.