Articles in the Tanya Dhamma Category
Tanya Dhamma »
Saya mau tanya soal ungkapan “mengalahkan diri sendiri” yang sering disebut-sebut dalam dhammadesana di vihara. Jika ada yang mengalahkan, berarti ada yang dikalahkan dong? Bagaimana jika dikaitkan dengan konsep tanpa aku (anatta)?
Diman
Tanya Dhamma »
Namo Budhaya,
Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan.
Ditujukan pada makhluk dalam alam apa saja Paritta Ettavata itu?
Sebenarnya apakah makhluk Mara itu ? Saya pernah membaca bahwa Mara adalah makhluk peta yang memiliki kesaktian. Bukankah alam peta adalah alam yang menderita?
Gani Darmadi, Jakarta
Tanya Dhamma »
Saya ingin bertanya tentang Hukum Kamma. Apakah jenis kamma yang saya tanam bila mengajak seseorang masuk dalam Agama Buddha? Terima kasih.
Gunalan, Jakarta Timur
Tanya Dhamma »
Saya ingin menanyakan tentang pelimpahan jasa. Jika kita melakukan perbuatan baik, kemudian melimpahkan jasa dengan membaca paritta dalam hati dan menyebut nama si almarhum, bagaimana si almarhum bisa tahu bahwa kita melakukan pelimpahan jasa untuknya? Juga bagaimana jika ia semasa hidupnya tidak megerti tentang paritta yang saya bacakan itu atau tentang pelimpahan jasa itu sendiri?
Ersy, Jakarta Barat
Tanya Dhamma »
Mengapa Agama Buddha bisa menjadi begitu banyak aliran? Apakah ini yang dinamakan perpecahan atau aliran yang muncul pertama kali tidak dapat menampung umatnya?
Bagaimana dengan Nabi Muhammad SAW dari Agama Islam dan Yesus (dari Agama Kristen/Katolik), apakah mereka juga dihormati oleh umat Buddha?
Mettacittena,
Gunawan, Medan