Home » Archive

Articles in the Tanya Dhamma Category

Tanya Dhamma »

[27 Sep 2006 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Saya hendak bertanya bagaimana penjelasan Agama Buddha tentang perjodohan dalam hal beda agama. Apakah bisa dilangsungkan? Atau adakah halangan-halangan yang akan ditembus dan resiko-resiko apa saja yang akan dihadapi. Terima kasih sebelumnya. Sãdhu! Sãdhu! Sãdhu!
Mettacitena,
Chow Yen Hai, Jakarta

Tanya Dhamma »

[27 Sep 2006 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Saya pernah merasakan bahwa roh saya keluar dari badan pada saat tidur. Mengapa hal ini bisa terjadi? Pada saat berada di luar badan ini, saya dapat melihat diri saya sendiri sedang tidur. Bagaimana caranya agar saya dapat merasakannya lagi? Terima kasih.
Mettacitena,
Edy, Pekanbaru

Tanya Dhamma »

[27 Sep 2006 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,

Bagaimana caranya, jika kita ingin menaklukan dengan cinta kasih terhadap seseorang / lebih yang sedang marah, yang mungkin merampok kita? Seperti Sang Buddha menaklukan dengan cinta kasih terhadap gajah Nalagiri. Bagaimana caranya agar saya dapat berlatih menaklukkan dengan cinta kasih?
Jika seseorang kerasukan mahluk yang tidak dapat kita lihat, bagaimanakah proses mahluk itu merasuki tubuh manusia dan bagaimana pengaruhnya terhadap panca khanda yang kita miliki?

Jika kita melihat hantu / dewa, apakah hantu / dewa tersebut yang sengaja menampakkan diri ataukah diri kita yang kebetulan dapat melihatnya? Bagaimana cara melatih kemampuan …

Tanya Dhamma »

[25 Sep 2006 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Saya pernah mengikuti latihan meditasi vipassana bhavana sekali dan saat ini saya rutin mengikuti samatha bhavana yang diadakan di Vihara – vihara Jakarta. Permasalahannya, setiap latihan meditasi samantha bhavana ini saya sering salah dalam menggunakan objek. Kadang saya memakai objek naik turunnya perut, kadang tercampur dengan objek keluar masuknya nafas. Apakah ini salah? Mana yang lebih baik, memakai objek perut atau nafas? Mana yg lebih baik vipassana atau samatha? Mohon penjelasannya? Terima kasih.
Mettacitena,
Subharini

Tanya Dhamma »

[25 Sep 2006 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Setelah membaca jawaban yang diberikan pada pertanyaan mengenai asal mula manusia dan proses terjadinya bumi dan pencipta jagad raya, masih terselubung tanda tanya yang besar di dalam kepala saya.

Apakah penghuni Bumi pertama adalah mahluk dari alam Abhassara?
Apakah sebelumnya telah terdapat 31 alam kehidupan?
Bagaimana mungkin manusia bisa bertambah banyak?
Terakhir, sebenarnya ini bukan pertanyaan. Begini, dikatakan seorang Buddha akan turun kembali ke dunia jika kebenaran sejati telah dilupakan. Nah, bukankah sebaiknya kita semua, seluruh manusia melupakan kebenaran sejati ini sehingga seorang Buddha akan lahir ke dunia dan pada saat itu pasti …