Di Agama Buddha, kita mengenal adanya tumimbal lahir. Bagaimana suatu mahluk bisa bertumimbal lahir?
Sekian dulu pertanyaan saya. Semoga semua mahluk berbahagia.
Gunalan, Jakarta
Namo Buddhaya,
saya mempunyai sebuah pertanyaan. Benarkah bahwa rupang atau patung dapat ‘dimasuki’ oleh mahluk dari alam lain? Tolong dijelaskan.
Paramitti Dharma, Surabaya
Apakah hanya ajaran Theravada yang dapat membawa kita ke pantai seberang (Nibbana)?
Apakah Kitab Suci Tipitaka dan Tripitaka isinya berbeda? Atau hanya bahasanya saja yang berbeda?
Apakah beda vihara yang dibangun dan dibawah naungan Sangha Theravada Indonedia (STI) dengan vihara Buddhis lainnya misalnya vihara Buddhayana dan Tantrayana?
Apakah hanya vihara yang berada di bawah naungan STI saja yang boleh meminta anggotanya untuk tinggal di sana?
Mengapa STI kurang aktif di Sumatera Utara? Padahal rasanya di sumatera utara tidak sedikit umat Buddha yang ingin belajar Dhamma.
Rofin, Subang Jaya, Malaysia
Saya ingin menanyakan tentang pelimpahan jasa. Dengan melakukan pelimpahan jasa berarti kita melakukan kebajikan atas nama sanak keluarga yang telah meninggal. Bila sanak keluarga itu merasa ikut berbahagia atas perbuatan kita maka hal tersebut akan dapat membantunya terlahir di alam yang lebih baik. Pertanyaan saya, jika demikian yang terjadi, apakah berarti ia juga masih ingat dengan sanak keluarganya semasa ia di alam manusia?
Ersy, Jakarta Barat
Saya ingin menanyakan beberapa hal tentang Agama Buddha. Apakah ada perbedaan antara Mahayana dan Theravada? Mengapa di Saddharmapundarika Sutra disebutkan bahwa tujuan akhir makhluk hidup bukan menjadi seorang Arahat melainkan menjadi seorang Buddha?
Alexander, Melbourne