Namo Buddhaya,
Langsung saja ya. Saya punya problem. Bagaimana menolak ajakan ikut “persekutuan” dari “tetangga” satu kantor? Terima kasih.
Viryadevi, Surabaya
oleh: Y.M. Bhikkhu Uttamo*
Bagaikan lidah yang dapat merasakan setiap rasa sayur yang melewatinya, demikian pula orang bijaksana dapat mengerti Dhamma walaupun baru sejenak mengenalnya (Dhammapada Bala Vagga 65)
Di dalam Dhammapada dikatakan ada dua jenis perkenalan dengan Dhamma. Yang pertama adalah perkenalan biasa-biasa, selanjutnya tetap biasa-biasa saja. Diibaratkan seperti sendok. Sendok tidak pernah kepedasan. Tidak pernah begitu menyentuh lombok langsung berteriak kepedasan. Kenapa?
oleh: Y.M. Bhikkhu Uttamo*
Kegiatan puja bhakti adalah kegiatan yang sangat baik. Selain bisa menambah kamma baik, juga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang Dhamma. Hanya saja kegiatan ini sering disalahartikan. Dengan jadwal yang hanya seminggu sekali, ada saja yang merasa keberatan. Kalau ditanya, alasannya: sibuk. Alasan yang klise.
Biasanya kalau orang menjawab begitu, saya akan mengatakan dia “sungguh luar biasa”. Lihat saja sebagian besar pejabat negara kita. Dalam sehari mereka bisa melaksanakan sholat lima kali. Padahal sibuknya luar biasa. Bapak Presiden kita juga demikian. Tetap menjalankan ibadah yang sama walaupun acaranya …
BuddhistOnline.com – Seandainya ada dari mereka yang percaya bahwa 9 September 1999 pukul 09.09′.09” merupakan hari kiamat hadir pada peresmian penggunaan Panti Semedi Balerejo, Wlingi, Blitar, bisa jadi bakal stres berat. Bagaimana tidak, semuanya serba sembilan. Di sana-sini nuansa angka itu sangat kental terasa. Lihat sajalah.
Hari itu, Kamis, 9-9-1999, peresmian penggunaan Panti Semedi “Balerejo”, Wlingi, Blitar dilakukan tepat pada pukul 09.09′.09”. Peresmiannya ditandai dengan penanaman Pohon Bodhi oleh sembilan orang yang terdiri dari tujuh orang umat Buddha senior Desa Balerejo dan dua orang umat lainnya asal Blitar dan Wlingi.
Ada yang …
BuddhistOnline.com – Pernah mendengar soal ilmu gendam? Tentu tahu dong kalau belakangan ini semakin marak saja tindakan kejahatan dengan menggunakan ilmu yang sering juga disebut ilmu hipnotis itu. Konon, jika penjahatnya beraksi, sang korban tidak akan merasa sedang dijahati.
Menurut kabar yang beredar, biasanya aksi si pelaku diawali dengan sikap dan ucapan yang ramah disertai tepukan atau sentuhan pada salah satu bagian tubuh korban. Selanjutnya, korban bakal dengan suka rela menyerahkan barang-barang yang diminta. Setelah si penjahat kabur, para korbannya baru sadar sambil terkaget-kaget mengetahui dompet, perhiasan, atau barang-barang lain …