Buntut dari perpecahan dalam Walubi (Perwakilan Umat buddha Indonesia) menyebabkan lahirnya sebuah organisasi baru (lagi). Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI), namanya.Organisasi yang resmi terbentuk pada Sabtu, 14 November 1998 (T.B. 2542) ini anggotanya terdiri dari Sangha Theravada Indonesia, Sangha Mahayana Indonesia, dan Sangha Agung Indonesia.
Dari pernyataan yang dikeluarkan, salah satu alasan mengapa organisasi ini dibentuk adalah “kerukunan antar Sangha kurang harmonis jika kedudukan Sangha dan Majelis Agama Buddha diletakkan pada tingkatan yang sama dalam wadah kebersamaan”. Alasan lainnya, “lembaga Sangha tidak selayaknya mengambil keputusan Dharma bersama-sama umat (Upasaka-Upasika)”. Mungkin yang …
Seperti telah kita ketahui, Y.M Sudhammo Mahathera terserang stroke. Tepatnya peristiwa itu terjadi pada Senin pagi, 21 Desember 1998 di Vihara Ratanavana Arama, Lasem, Jawa Tengah. Hingga saat ini (26/12), Bhante Sudhammo masih sedang menjalani perawatan insentif di salah satu rumah sakit di Surabaya.
Banyak umat Buddha yang sangat kaget ketika mendengar kabar kurang enak tersebut. Rata-rata dari mereka kurang percaya. Reaksi itu wajar saja. Mengingat selama ini Bhante terlihat dan terdengar sehat-sehat saja. Tentu saja di luar kondisi bahwa Bhante Sudhammo memang jarang ‘turun’ dari Lasem yang menjadi tempat tinggalnya …
Di saat para pemimpin Buddhis ‘ramai-ramai’ di Jakarta, diam-diam umat Buddha daerah Jawa Tengah bergiat dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Daripada berkasak-kusuk dengan urusan organisasi Buddhis yang ‘lenyap satu tumbuh sepuluh’, mereka lebih memilih bersibuk dengan Kitab Dhammapada. Belakangan ini, mulai dari anak-anak hingga dewasa asyik berlatih membaca Dhammapada dengan benar. Ah, rupanya mereka sedang mempersiapkan diri untuk
ikut Festival Dhammapada se-Jawa Tengah.
Ketika digelar pada Minggu, 8 November 1998 di aula Kanwil Departemen Agama, persaingan ketatpun tak dapat dihindari. Masing-masing peserta yang mewakili daerahnya berusaha tampil terbaik dalam membacakan bait-bait …
Entah mengapa, selama ini para pemimpin Umat Buddha di Indonesia terkesan lebih banyak ribut soal organisasi daripada, misalnya, memikirkan proyek penerjemahan Kitab Suci Tipitaka secara lengkap atau paling tidak menambah terbitan buku-buku Dhamma. Yang lebih sering terdengar hanya soal ‘penerbitan’ organisasi baru, pergantian nama organisasi, atau malah pembubaran organisasi secara ‘misterius’.
Kesan tersebut semakin kuat saja ketika belum lama ini terdengar Walubi (Perwalian Umat Buddha Indonesia) ‘dibubarkan’. Seperti dikutip Tempo No. 01/XXVII/1998, hal. 47, Walubi yang selama ini dikenal dengan Perwalian Umat Buddha Indonesia sejak Agustus lalu (tiba-tiba) berubah menjadi Perwakilan …
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Mungkin ungkapan ini yang dipegang teguh oleh Umat Buddha Semarang. Belum lama ini, Umat Buddha Semarang mengadakan peringatan Pertempuran Lima Hari. Dengan bertempat di Vihara Tanah Putih, Semarang, upacara untuk memperingati pertempuran yang terjadi pada 14-18 Oktober 1945 itu berlangsung cukup khidmat. Apalagi beberapa pelaku sejarahnya menyempatkan diri untuk hadir. Di antaranya Andaryoko Wisnuprabu, wakil dari Paguyuban Pelaku Pertempuran Lima Hari dan Pandita Sabar Alim, salah seorang Umat Buddha yang juga terlibat dalam pertempuran bersejarah itu.
Di antara para tamu yang hadir, …