Agama Buddha dan Takdir
Mettacittena,
Agnes, Jakarta
Namo Buddhaya,
Sang Buddha menyebutkan Buddha yang akan datang adalah Maitteya, karena berdasarkan kualitas kebuddhaan yang akan dimilikinya, yaitu cinta kasih. Jadi, bukan harus namanya demikian.
Dalam Dhamma, memang tidak mengenal adanya takdir, namun, sesungguhnya kita bisa ‘memperhitungkan’ hal yang akan terjadi dengan melihat gejala yang dialami saat ini. Misalnya saja, melihat mendung yang tebal di langit, maka orang bisa menyatakan bahwa sebentar lagi akan hujan. Memang, hal ini masih belum tentu dan bisa berubah, namun, kalau tidak ada perubahan angin dan cuaca, tentunya hujan akan turun tidak lama lagi. Demikian pula yang dilihat oleh seorang Buddha, dengan melihat gejala yang dimiliki oleh Bodhisattva yang akan terlahirkan di dunia, maka Beliau dapat menyimpulkan bahwa kelahiran Bodhisattva tersebut akan mengembangkan kualitas cinta kasih untuk mencapai keBuddhaan.
Semoga bermanfaat.
Semoga semua mahluk berbahagia.