Agama Buddha dan Teori Alam Semesta
Namo Budhaya,
Saya ingin bertanya. Menurut Stephen Hawkings, seorang fisikawan, sebelum terjadi Big Bang, alam semesta ini berukuran sebesar biji kacang. Saya rasa itu sesuai dengan yang diajarkan Sang Buddha bahwa alam semesta ini menyusut dan berkembang, terus berulang. Bila memang demikian, berarti di luar alam semesta ini ada ruang atau space yang menaungi alam semesta kita ini. Bagaimana Agama Buddha memandang hal tersebut?
Gani Darmadi, Jakarta Barat
Jawaban dari Y.M. Bhikkhu Uttamo:
Namo Buddhaya,
Sesungguhnya kita hendaknya bisa mengerti bahwa Agama Buddha tidak sama dengan ilmu pengetahuan. Sang Buddha apabila memberikan penjelasan atas sesuatu hal, Beliau selalu bertujuan untuk mengurangi ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Hal-hal yang di luar itu, biasanya hanya diterangkan dalam saat-saat tertentu pada para Bhikkhu yang telah mencapai kemampuan tertentu pula.
Mengenai teori semesta di atas, memang baik dan logis, hanya saja, tampaknya tidak berhubungan dengan pencapaian tujuan akhir seorang umat Buddha yaitu Nibbana. Oleh karena itu, kiranya pandangan akan hal itu tidak dijumpai dalam beberapa Sutta Sang Buddha yang telah dikenal. Secara lebih lengkap tentang pandangan Sang Buddha mengenai hal ini Anda bisa melihat di salah satu artikel di Samaggi Phala.
Pada waktu salah satu murid Sang Buddha menanyakan tentang hal tersebut lebih lanjut, maka Sang Buddha tidak menjawab karena menurut Beliau meskipun kita mengetahui tentang semuanya itu tidak bermanfaat menuju jalan kesucian, sedangkan tujuan kita mengikuti Ajaran-Nya adalah untuk mencapai Nibbana yang merupakan tingkat kesucian yang tertinggi, sehingga kita bisa terlepas dari lingkaran tumimbal lahir.
Semoga bermanfaat.
Semoga semua mahluk berbahagia.