Home » Tanya Dhamma

Penyebab Manusia Bertambah Banyak

25 September 2006 No Comment
Namo Buddhaya,
Setelah membaca jawaban yang diberikan pada pertanyaan mengenai asal mula manusia dan proses terjadinya bumi dan pencipta jagad raya, masih terselubung tanda tanya yang besar di dalam kepala saya.

  1. Apakah penghuni Bumi pertama adalah mahluk dari alam Abhassara?
  2. Apakah sebelumnya telah terdapat 31 alam kehidupan?
  3. Bagaimana mungkin manusia bisa bertambah banyak?
  4. Terakhir, sebenarnya ini bukan pertanyaan. Begini, dikatakan seorang Buddha akan turun kembali ke dunia jika kebenaran sejati telah dilupakan. Nah, bukankah sebaiknya kita semua, seluruh manusia melupakan kebenaran sejati ini sehingga seorang Buddha akan lahir ke dunia dan pada saat itu pasti sangat banyak mahluk akan tertolong dan mencapai kesucian, dan akhirnya mencapai Nibbana. Ini menurut pandangan saya. Bagaimana?

Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Gusti Benawi, Berlin, Jerman

Jawaban dari Selamat Rodjali:
Namo Buddhaya,

Pertanyaan Saudara Gusti Benawi dapat saja muncul karena memang untuk memahami kamma dan tumimbal lahir dibutuhkan pemahaman yang didapat tidak hanya dari satu artikel yang dibaca. Beberapa hal yang penting sebagai tonggak untuk referensi lebih lanjut, sebagai berikut:

  1. Proses terjadinya bumi dan manusia pertama di dalam Aganna Sutta, adalah proses bumi ini (yang kita huni saat ini) dan manusia pertama di bumi ini, yang dimulai dari meninggalnya mahluk alam Abhassara. Padahal, bumi-bumi sangat banyak di alam semesta ini, dan semua ini tidak diceritakan. Di dalam Aganna Sutta, tidak diceritakan hewan pertama, namun ketika mahluk manusia berproses dan mereka melakukan perkawinan, diceritakan sudah ada sapi, karena pengantin tersebut dilempari dengan kotoran sapi.
  2. Tiga puluh satu alam, merupakan kosmologi Buddhis, yang didasarkan atas pengelompokan kesadaran tumimbal lahirnya mahluk-mahluk tersebut. Di dalam sutta diceritakan bila ada seribu bumi, seribu sineru (mahameru), seribu matahari, dan seterusnya, maka ada seribu x 31 alam kehidupan.
  3. Manusia bertambah banyak, bisa dari kondisi:
    • meninggalnya mahluk lain dari bumi ini dan tumimbal lahir sebagai manusia.
    • meninggalnya manusia lain dari bumi lain dan tumimbal lahir sebagai manusia.
    • meninggalnya mahluk lain dari bumi lain dan tumimbal lahir sebagai manusia.
    • meninggalnya mahluk lain dari planet lain / susunan tata surya lain dan tumimbal lahir sebagai manusia.
  4. Buddha muncul tidak sembarang waktu, dan Dhamma dilupakan juga tidak sembarang waktu. Proses pelapukan Dhamma sangat berkondisi, dan tidak dapat dipaksakan. Selama Dhamma dilupakan, juga akan muncul banyak Buddha-Buddha yang disebut Pacceka Buddha. Masa ini sangat lama sekali berlangsungnya. Namun pada jaman ini, kualitas manusia yang mendengarkan Dhamma dari Pacceka Buddha tidak cukup tinggi untuk dapat merealisasi kesucian. Berbeda dengan era kemunculan Sammasambuddha, kualitas manusianya cukup tinggi untuk merealisasi kesucian karena era ini ditandai dengan kemakmuran, sistem peradaban, dan filsafat yang tinggi, serta sistem religius dan meditasi tingkat tinggi. Jadi, kemunculan Buddha tidak dipaksakan sepihak dengan melupakan ajaran tetapi kualitas calon Buddha pun dibutuhkan, antara lain, paramita-nya (yang tentunya bertindak sesuai Dhamma walaupun tidak dikenal istilah Buddha Dhamma), kondisi sosial, dan lingkungan yang mendukung pengembangan batin Bodhisatta.

Semoga bermanfaat.

Semoga semua mahluk berbahagia.

Comments are closed.