Home » Tanya Dhamma

Memimpikan Sanak Saudara

9 October 2006 No Comment
Namo Buddhaya,
Apa maknanya jika kita sering memimpikan sanak saudara yang telah meninggal? Bagaimana caranya agar saya tidak memimpikannya lagi?

Mettacitena,
Nayakin, Tangerang

Jawaban dari Y.M. Bhikkhu Uttamo:
Namo Buddhaya,

Paling tidak ada dua sebab. Pertama adalah karena kita teringat kepadanya, baik disadari atau tidak. Kedua, mereka mungkin terlahir di alam yang kurang bahagia dan kemudian berusaha mengirimkan ‘kabar’ kepada keluarganya yang masih hidup dengan memberikan mimpi.

Kalau penyebab mimpinya adalah yang kedua, maka sering-seringlah melakukan kebajikan atas nama dia dan limpahkan jasa kebajikan yang diperbuat untuk kebahagiaannya di alam kelahirannya yang sekarang. Maka, apabila buah jasa yang kita kirimkan sudah cukup, ia akan terlahir kembali di alam yang lebih baik. Dengan demikian, tentu saja, dia sudah tidak akan memberikan mimpi lagi.

Jawaban dari Selamat Rodjali:
Namo Buddhaya,
Mimpi ada empat kemungkinan penyebab, yaitu:

  1. kesan yang kuat di masa lampau,
  2. harapan yang kuat untuk yang akan datang,
  3. ketidakseimbangan unsur-unsur (dhatu) internal maupun eksternal, dan
  4. pengaruh mahluk lain.

Jadi, jangan terikat untuk tidak ingin mimpi ini atau itu. Yang penting, bila perbuatan dan pikiran kita selalu positif. Contohnya melatih metta bhavana, maka tidak akan bermimpi. Bila bermimpipun, maka mimpinya juga yang indah-indah. Sebagai informasi tambahan, mahluk-mahluk pasti bermimpi sebelum mencapai minimal tingkat kesucian Anagami. Selamat berlatih, semoga Anda bermimpi indah.

Comments are closed.