Home » Archive

Articles in the Tanya Dhamma Category

Tanya Dhamma »

[10 Jan 2011 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Langsung to the point deh. Saya pingin tanya:

Kalau kita biasa suka gosipin orang atau dengar isu tentang orang lain, apakah ada atau bisa kena kamma buruknya?
Bagaimana dengan acara-acara gosip seputar artis?

Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih.
Joko Muliadi, Jakarta Barat

Tanya Dhamma »

[5 Sep 2009 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Apakah nasib buruk yang saya alami selama satu tahun terakhir ini dapat dihapuskan dengan melaksanakan meditasi dan membaca paritta setiap hari pada malam hari? Terima kasih.
Uttamaviriya, Jakarta

Tanya Dhamma »

[4 Sep 2009 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Saya mempunyai masalah. Saya mencintai seorang wanita namun wanita tersebut telah mempunyai pacar. Namun saya tetap cuek dan masih ingin merebut hatinya.
Tetapi menurut teman-teman saya, perbuatan tersebut tidak baik karena hal tersebut akan membuahkan kamma buruk terhadap diri saya di mana suatu saat nanti pacar saya juga akan direbut orang. Saya percaya hal tersebut, tapi bagaimana yah… saya benar-benar mencintai dia dan saya ingin dapat bersamanya. Apa yang harus saya lakukan?
Apakah saya tetap tidak boleh merebut hatinya, walaupun saya benar-benar mencintainya? Apakah saya tidak dapat berbuat apa-apa …

Tanya Dhamma »

[4 Sep 2009 | No Comment | ]

Namo Buddhaya,
Bagaimana caranya di jaman Sang Buddha, perumah tangga bisa mencapai tingkat kesucian dengan meditasi vipasana? Apakah hal itu mungkin terjadi, mengingat perumah tangga masih melakukan hubungan suami istri? Tolong diberikan penjelasan yang sejelas mungkin. Terima kasih.
Lalan, Tangerang

Featured, Tanya Dhamma »

[4 Sep 2009 | No Comment | ]

Mengapa dalam Agama Buddha dikenal adanya dewa sedangkan agama lain tidak?
Apakah bukti dari keberadaan dewa? Dapatkah kita melihat dewa sekarang ini?
Misalnya, dewa bumi sekarang ini ‘dijabat’ oleh si A. Jika nanti setelah si A meninggal dari dunia dewa, apakah posisi dewa bumi menjadi kosong ataukah langsung diisi oleh dewa yang lainnya?

Terima kasih.
Surjadie Chandra, Jakarta